Menurut Dr. Howard Gardner, cerdas adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menghasilkan persoalan-persoalan baru ubtuk diselesaikan. Literatur-literatur terbaru menyebutkan, ada 9 kecerdasan yang sebisa mungkin dikembangan pada peserta didik.
1. Logika - Matematika, kecerdasan yang terkait dengan angka dan hitung-menghitung serta nalar (contoh: Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, atau Habiebie yang terkenal dengan julukan Mr. Cracker karena berhasil menghitung keretakan pada pesawat, dll).
2. Kinestik, kecerdasan yang terkait dengan gerak tubuh dan aktivitas fisik, lebih mudah mengingat sesuatu dengan melakukan gerakan daripada melihat atau mendengar (contoh: C. Ronaldo, Muhammad Ali, Bambang Pamungkas, dll)
3. Natural, kecerdasan yang terkait dengan alam dan mempunyai perhatian lebih kepada lingkungan hidup (contoh: Harun Yahya, Uly Sigar Rusyady, dll)
4. Linguistik, kecerdasan yang terkait dengan bahasa dan cerita, mudah mengungkapkan perasaan dengan kata-kata, lisan maupun tulisan (contoh: WS Rendra, Emha Ainun Najib, Taufik Ismail, dll)
5. Spasial, kecerdasan yang terkait dengan gambaran suatu ruang, mudah menggambarkan ruangan dalam sudut pandang yang berbeda-beda dan menyukai seni rupa (contoh: Affandi, Pablo Picasso, Basuki Abdullah, dll)
6. Musik, kecerdasan yang terkait dengan nada, irama, dan bunyi-bunyian, mudah memainkan alat musik dan pandai bernyanyi (contoh: Beethoven, Iwan Fals, Rhoma Irama, dll)
7. Intrapersonal, kecerdasan yang terkait dengan sensitifitas diri sendiri, senang menikmati kesendirian dan menghasilkan sesuatu yang lebih hebat bila sesuatu dikerjakan sendiri (contoh: Sigmund Freud, dll)
8. Interpersonal, kecerdasan yang terkait dengan sosialisasi, pandai berkomunikasi bahkan memanipulasi (contoh: Ayatulloh Khomeini, Soekarno, dll)
9. Spiritual, kecerdasan yang terkait dengan akhlak dan perilaku keagamaan (contoh: Amin Rais, Din Syamsudin, dll)
Mungkinkah bisa mengoptimalkan semua jenis kecerdasan ?
Jawabannya, tidak mungkin ! tugas orang tua dan guru adalah melihat kelebihan anak pada kecerdasan yang mana, untuk kemudian dioptimalkan sebaik mungkin, sehingga dapat menjadi bekal anak ketika dewasa. Fenomena paling populer misalnya, Tukul Arwana, menurut Tukul sendiri --- bahkan menurut mantan gurunya di SMA dalam salah satu episode "kembali ke laptop" --- Tukul itu siswa yang biasa-biasa aja, tapi dengan kecerdasan "linguistik" dan "Interpersonal" yang dimilikinya menjadikan dia orang yang sukses.
Namun demikian, diantara ke-9 kecerdasan yang ada, yang harus diperhatikan adalah kecerdasan "Spiritual", tanpa kecerdasan spiritual, ke-8 kecerdasan yang lain akan menjadi bumerang, akan membuat dampak yang buruk bagi hidup dan kehidupan anak ketika beranjak dewasa.
Posting Komentar
Posting Komentar